Kota Malang merupakan surga bagi pengiat
kuliner jenis apapun . Namun cita rasa kuliner tersebut yang membuat
bertahan dan layak mendapatkan julukan kuliner legendaris . Berikut ini
beberapa kuliner legendaris di Malang
1. Soto Daging Rahayu ( Tahun 1928 – Sekarang )
Di lokasi yang tak jauh dari Warung Lama H. Ridwan ada penjual soto daging, nama pemiliknya Hj. Puji Astutik atau biasa disapa Tutik. Warung soto ini juga sudah ada sejak tahun 1928. Lokasi warung soto daging Hj. Tutik tampak lebih sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan pasar, sehingga terkesan agak menyempil.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda. Yang merintis warung ini adalah seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada tahun 1985 dilanjutkan oleh dirinya hingga saat ini. Soto daging Tutik memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas.
2. Tahu Lontong Lonceng ( 1935 – Sekarang )
Salah satu kuliner legendaris di Malang adalah Depot Tahu Lontong Lonceng . Terletak di Jalan Laksamana Martadinata no.66 . Siapa sangka Depot Tahu Lontong ini sudah ada sejak sebelum jaman kemerdekaan yakni tahun 1935 dan tetap bisa survive sampai sekarang dengan cita rasa yang tidak pernah berubah.
Cara penyajian tahu telur Lonceng cukup unik. Sambal petis di dasar piring lalu diberi irisan lontong dan paling atas ditaburi tahu telur. Rasa makanan ini terbukti telah membuat banyak pelanggan merasa ketagihan sehingga tak mengherankan jika Depot milik Bpk. Abdulrohim ini tak pernah sepi pembeli. Meski tempat yang tersedia termasuk sempit, tetapi karena cepatnya pelayanan, maka kita tidak perlu antri terlalu lama jika ingin makan di tempat.
3. Angsle & Ronde Titoni ( Tahun 1948 – Sekarang )
Awalnya pada 1948 usaha makanan angsle dan ronde ini berjualan di depan toko jam Titoni di dekat Pasar Besar Malang. Kemudian lambat laun berkembang hingga pelanggan banyak yang mengenal dengan nama Depot Ronde Titoni.
Untuk urusan angsle, Titoni memang bisa diandalkan, maklum saja di kota Malang warung yang menjual ronde atau angsle yang nikmat hanya bisa dihitung jari. Seporsi angsle terdiri dari kacang hijau yang empuk, irisan roti tawar yang dipotong kotak-kotak, agar-agar mutiara, pethulo, yang kemudian diguyur dengan kuah santan berasa gurih manis. Anda bisa menemuinya sekarang di Jalan Zainul Arifin
4. Bakpao Boldi ( Tahun 1950 – Sekarang )
Bakpao Boldy Malang yang terkenal akan kelembutan dan citarasanya yang lezat saat dinikmati. Terletak di Jalan Mangun Sarkoro No.25, Malang. Untuk menjaga citarasa yang alami tidak menggunakan sedikitpun bahan kimia berbahaya melainkan menggunakan bahan alami berkualitas yang baik dan sehat untuk segala usia.
Bakpao Boldy Malang juga menyajikan beragam varian bakpao yang wajib Anda coba antara lain seperti rasa ayam cincang, babi cincang, ayam kecap, babi kecap, kacang hijau, kacang tanah dan tausa. Karena tekturnya yang lembut dan citarasanya yang lezat membuat Bakpao Boldy Malang menjadi menu hidangan yang nikmat untuk Anda coba.
5.Gado Gado Warung Citra ( Tahun 1956 – Sekarang )
Bahannya sama seperti gado-gado pada umumnya, lontong, rebusan telur, tahu, selada, kentang, taoge yang kemudian disiram dengan saus kacang dan kecap. Namun yang istimewa dari gado-gado ini, ia sudah hadir sejak tahun 1956. Uniknya lagi, gado-gado ini dijual di atas sepeda kumbang yang hingga kini masih terawat dan kokoh menemani berjualan. Gado gado Citra ini terletak di Jalan Sutomo, Malang.
1. Soto Daging Rahayu ( Tahun 1928 – Sekarang )
Di lokasi yang tak jauh dari Warung Lama H. Ridwan ada penjual soto daging, nama pemiliknya Hj. Puji Astutik atau biasa disapa Tutik. Warung soto ini juga sudah ada sejak tahun 1928. Lokasi warung soto daging Hj. Tutik tampak lebih sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan pasar, sehingga terkesan agak menyempil.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda. Yang merintis warung ini adalah seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada tahun 1985 dilanjutkan oleh dirinya hingga saat ini. Soto daging Tutik memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas.
2. Tahu Lontong Lonceng ( 1935 – Sekarang )
Salah satu kuliner legendaris di Malang adalah Depot Tahu Lontong Lonceng . Terletak di Jalan Laksamana Martadinata no.66 . Siapa sangka Depot Tahu Lontong ini sudah ada sejak sebelum jaman kemerdekaan yakni tahun 1935 dan tetap bisa survive sampai sekarang dengan cita rasa yang tidak pernah berubah.
Cara penyajian tahu telur Lonceng cukup unik. Sambal petis di dasar piring lalu diberi irisan lontong dan paling atas ditaburi tahu telur. Rasa makanan ini terbukti telah membuat banyak pelanggan merasa ketagihan sehingga tak mengherankan jika Depot milik Bpk. Abdulrohim ini tak pernah sepi pembeli. Meski tempat yang tersedia termasuk sempit, tetapi karena cepatnya pelayanan, maka kita tidak perlu antri terlalu lama jika ingin makan di tempat.
3. Angsle & Ronde Titoni ( Tahun 1948 – Sekarang )
Awalnya pada 1948 usaha makanan angsle dan ronde ini berjualan di depan toko jam Titoni di dekat Pasar Besar Malang. Kemudian lambat laun berkembang hingga pelanggan banyak yang mengenal dengan nama Depot Ronde Titoni.
Untuk urusan angsle, Titoni memang bisa diandalkan, maklum saja di kota Malang warung yang menjual ronde atau angsle yang nikmat hanya bisa dihitung jari. Seporsi angsle terdiri dari kacang hijau yang empuk, irisan roti tawar yang dipotong kotak-kotak, agar-agar mutiara, pethulo, yang kemudian diguyur dengan kuah santan berasa gurih manis. Anda bisa menemuinya sekarang di Jalan Zainul Arifin
4. Bakpao Boldi ( Tahun 1950 – Sekarang )
Bakpao Boldy Malang yang terkenal akan kelembutan dan citarasanya yang lezat saat dinikmati. Terletak di Jalan Mangun Sarkoro No.25, Malang. Untuk menjaga citarasa yang alami tidak menggunakan sedikitpun bahan kimia berbahaya melainkan menggunakan bahan alami berkualitas yang baik dan sehat untuk segala usia.
Bakpao Boldy Malang juga menyajikan beragam varian bakpao yang wajib Anda coba antara lain seperti rasa ayam cincang, babi cincang, ayam kecap, babi kecap, kacang hijau, kacang tanah dan tausa. Karena tekturnya yang lembut dan citarasanya yang lezat membuat Bakpao Boldy Malang menjadi menu hidangan yang nikmat untuk Anda coba.
5.Gado Gado Warung Citra ( Tahun 1956 – Sekarang )
Bahannya sama seperti gado-gado pada umumnya, lontong, rebusan telur, tahu, selada, kentang, taoge yang kemudian disiram dengan saus kacang dan kecap. Namun yang istimewa dari gado-gado ini, ia sudah hadir sejak tahun 1956. Uniknya lagi, gado-gado ini dijual di atas sepeda kumbang yang hingga kini masih terawat dan kokoh menemani berjualan. Gado gado Citra ini terletak di Jalan Sutomo, Malang.
0 komentar:
Posting Komentar